Larutan elektrolit banyak digunakan untuk membuang sisa limbah metabolisme dalam sel. Disamping itu, ternyata campuran elektrolit juga punya banyak kegunaan bagi tubuh manusia, salah satunya adalah untuk memastikan jantung, saraf, otot, berikut otak bekerja dengan normal. Tapi, apa sih sebenarnya larutan elektrolit itu?
Definisi Singkat Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit bisa diartikan sebagai campuran cairan yang mampu menghantarkan arus listrik. Diketahui, larutan elektrolit memiliki molekul-molekul yang bakal terurai menjadi partikel bermuatan listrik positif dan negatif, atau ion positif dan ion negatif.
Ion positif yang diproduksi dinamakan sebagai kation, sementara ion negatif dijuluki sebagai anion. Total muatan ion positif dan ion negatif akan seimbang sehingga muatan ion-ion pada larutan menjadi netral. Nah, ion-ion tersebut yang pada akhirnya akan menghantarkan arus listrik.
Perubahan kimia dari larutan elektrolit dapat ditandai dengan munculnya gelembung gas dan endapan, perubahan warna cairan, hingga kemampuannya dalam menyalakan sebuah lampu jika diuji menggunakan alat uji elektrolit. Semakin banyak jumlah ion yang dihasilkan oleh larutan tersebut, semakin kuat pula sifat elektrolit yang akan tercipta.
Macam-Macam Larutan Elektrolit
Ada total 3 jenis larutan elektrolit yang punya ciri khas berbeda, misalnya adalah:
1. Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat, yakni larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Oleh karena banyaknya ion-ion penghantar listrik yang terbentuk, maka daya hantarnya juga kuat. Umumnya larutan elektrolit kuat adalah larutan garam, asam kuat, dan basa kuat.
Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang seluruh molekulnya terionisasi secara sempurna. Karena banyaknya ion-ion penghantar listrik yang dihasilkan, daya hantarnya akan berubah menjadi kuat. Biasanya, bentuk larutan elektrolit kuat ialah larutan air garam. Adapun ciri-cirinya meliputi:
- Terionisasi sempurna
- Apabila diuji, larutan elektrolit kuat mempunyai nyala lampu yang cukup terang serta muncul gelembung dalam jumlah banyak.
- Menjadi penghantar arus listrik yang baik
- Derajat ionisasi (a) a = 1
2. Larutan Elektrolit Lemah
Selanjutnya, larutan elektrolit lemah adalah larutan yang tidak seluruh molekulnya bisa terionisasi secara sempurna, sehingga hanya ada beberapa ion yang bisa menghantarkan listrik. Contoh larutan elektrolit lemah ialah basa lemah, asam lemah, dan Fe. Terkait dengan karakteristiknya, larutan elektrolit lemah biasa memiliki ciri sebagai berikut.
- Hanya ada sebagian ion yang terionisasi
- Menjadi penghantar listrik yang lemah atau kurang baik
- Apabila diuji, larutan elektrolit lemah hanya bisa menyalakan lampu dengan cahaya lemah, pun dapat memunculkan gelembung gas yang sedikit
3. Larutan Non Elektrolit
Bisa dibilang, larutan non elektrolit ialah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sama sekali. Larutan-larutan non elektrolit sendiri terdiri atas zat-zat yang larut dalam air namun tidak bisa terurai menjadi ion, alias tidak dapat terionisasi. Pada larutan cairan, zat non elektrolit tetap berupa seperti molekul, hanya saja tidak bermuatan listrik. Inilah kenapa larutan ini tidak bisa menghantarkan arus listrik pada suatu objek. Berikut merupakan beberapa ciri-ciri larutan non elektrolit yang umum ditemui.
- Tidak bisa terionisasi sama sekali
- Tidak bisa berperan sebagai isolator, alias tidak mampu menghantarkan listrik
- Derajat ionisasi (a) a = 0
- Apabila diuji, Larutan Non Elektrolit tidak dapat menyala dan tidak bisa memunculkan gelembung gas
Adapun contoh dari larutan non elektrolit adalah etanol, sukrosa, glukosa, dan urea.
Itulah beberapa hal terkait dengan larutan elektrolit berikut jenis dan cirinya yang perlu Anda ketahui dengan seksama.