Istilah pasar bebas banyak ditemukan dalam ruang lingkup ekonomi, meski begitu masih banyak orang awam yang belum mengerti mengenai maksud dari istilah tersebut. Beberapa orang bahkan sering salah kaprah hingga menganggapnya mirip seperti pasar tradisional. Lantas, apa itu sebenarnya pasar bebas?
Definisi Singkat Mengenai Pasar Bebas
Secara umum, pasar bebas bisa diartikan sebagai sebuah pasar yang mana harga dari barang-barang maupun jasa yang diperjualbelikan sudah tersusun secara lengkap dan rinci, serta tidak adanya perilaku saling paksa saat transaksi diantara penjual dan pembeli berlangsung.
Pada umumnya, transaksi dalam pasar bebas didasarkan pada hukum permintaan dan penawaran. Pun, biasanya tidak ditemukan adanya campur tangan dari pihak pemerintah terkait regulasi harga penawaran dan permintaan produk. Bahkan pada etika yang terdapat pada pasar islami ekuilibrium diartikan sebagai titik temu atau persamaan hak antara penjual dan pembeli.
Sistem Dalam Pasar Bebas
Setiap partisipan pasar bebas, dalam hal ini termasuk masyarakat umum, mempunyai kesempatan dan kebebasan penuh untuk bisa menentukan aktivitas ekonomi yang akan mereka lakukan. Pada sistem pasar bebas, apa saja yang diinginkan oleh pihak konsumen bisa langsung disampaikan ke pasar. Kemudian penjual akan mengalokasikan sumberdayanya yang sangat terbatas untuk memenuhi permintaan tersebut.
Sebagai contoh, apabila konsumen menghendaki ikan dalam jumlah yang besar, kemudian harga ikan di pasar akan dinaikkan oleh penjual. Pada fase ini, harga ikan secara agregat di pasar akan mengalami kenaikan sehingga bakal mendorong perusahaan-perusahaan penangkapan ikan untuk mengerahkan lebih banyak waktunya demi bisa menangkap ikan sekaligus mengolahnya.
Kemudian apabila ada pihak lain yang tertarik untuk menanamkan modalnya, kemungkinan besar mereka akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang akan memperbanyak kapal untuk penangkapan ikan. Lebih lanjut, penawaran bakal melebihi permintaan konsumen hingga akhirnya harga ikan di pasaran kembali menurun. Skema ini akan terus berlanjut sampai nantinya permintaan konsumen meningkat, harga produk meningkat, hingga adanya peningkatan penawaran kembali.
Adanya penyesuaian seperti ini lebih kerap disebut sebagai the invisible hand atau tangan tak terlihat. Diketahui, istilah tersebut pertama kali dikemukakan oleh Bapak Ekonomi Modern, yakni Adam Smith, melalui bukunya yang ditulis pada tahun 1776 lalu berjudul The Wealth Of Nation. Pada buku yang sama, Adam Smith mencantumkan bagaimana kondisi dunia intelektual saat itu yang sedang dikuasai oleh ideologi besar.
Lebih jauh, ideologi besar yang dimaksud adalah liberalism, dimana ideologi tersebut sejatinya mengajarkan manusia mengenai kebebasan dan menjunjung tinggi martabat manusia. Sistem pasar liberalis pada dasarnya menganut sistem yang kapitalis, sementara informasi terkait kapitalis sendiri adalah sebuah sistem yang didasarkan pada harta benda yang dimiliki. Pun, sistem ini dikendalikan oleh masyarakat dimana setiap laba yang mereka peroleh dari transaksi di pasar akan menjadi hak dari pemilik modal. Pada akhirnya, hal ini dipercayai sebagai salah satu faktor pendorong utama yang mensukseskan sistem dalam pasar bebas.
Fungsi Utama Pasar Bebas
Dalam perekonomian nasional, pasar bebas memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
- Dapat menjelaskan informasi, tepatnya hal-hal yang berkaitan dengan harga dan jumlah permintaan barang secara rinci.
- Dapat memberikan dorongan pada para pengusaha untuk mengembangkan usaha mereka lebih giat lagi.
- Dapat memberikan motivasi untuk mengefisiensikan penggunaan barang dan faktor produksi yang digunakan.
- Dapat memberikan kebebasan sepenuhnya kepada masyarakat untuk terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi.
- Dapat memberikan rangsangan bagi para pengusaha untuk mendapat keahlian yang modern dan relevan.
Itulah sekilas informasi mengenai pasar bebas lengkap dengan sistem yang diberlakukan dan fungsinya dalam perekonomian nasional.
Sumber gambar: Unsplash Free Image