Istilah insecure merujuk pada hal yang berhubungan dalam dunia kesehatan, utamanya bidang kesehatan mental. Insecure sendiri merupakan perasaan tidak nyaman yang sering muncul dalam diri sendiri ataupun kondisi tertentu.
Secara umum, insecure merupakan hal umum yang biasa dirasakan oleh semua orang. Sebab, setiap manusia yang terlahir di dunia ini tentu dilahirkan dengan berbagai bentuk emosi secara alamiah, termasuk di dalamnya rasa khawatir dan rendah diri alias insecure.
Meski terdengar sebagai hal yang sepele, namun kondisi insecure tidak bisa didiagnosa secara sembarangan, mengingat situasinya akan sangat berpengaruh terhadap kejiwaan seseorang.
Model-Model Insecurity
Berikut merupakan beberapa model insekuritas yang umum ditemui.
1. Mempunyai Ketakutan dan Kekhawatiran Secara Berlebihan
Rasa takut sejatinya adalah emosi yang dimiliki oleh setiap orang. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, insekuritas merupakan hal yang sudah ditakdirkan dan dibawa seseorang saat dilahirkan ke dunia ini. Walaupun termasuk hal alamiah, namun rasa takut secara berlebihan sangat tidak dianjurkan.
Usut punya usut, poin ini berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan yang bakal dilakukan di kemudian hari. Saat seseorang merasa insecure yang hiperbola, tentu akan mengakibatkan keputusan yang diambil tidak efektif, malah mungkin menjerumuskan kita pada keputusan yang buruk.
2. Kepercayaan Diri yang Rendah
Orang yang berada dalam fase insekuritas tinggi akan mempunyai perspektif bahwa mereka tidak lebih baik dari orang lain. Rasa tidak percaya diri yang dialami cenderung menyebabkan mereka lebih menutup diri hingga lambatnya orang tersebut dalam berproses.
Efek Positif Rasa Insecure
Pada dasarnya tidak semua hal terkait insekuritas harus dihubungkan dengan hal negatif, di bawah ini merupakan beberapa efek positif yang bisa diambil dari rasa insekuritas.
1. Lebih Mengenal Diri Sendiri
Salah satu pemicu primer munculnya insekuritas adalah kurangnya rasa percaya akan kemampuan diri seseorang. Biasanya perasaan seperti ini timbul usai kita mengalami kegagalan dan membandingkan diri kita dengan orang yang sudah berhasil melakukannya. Hal ini timbul karena kita hanya melihat suatu hal dari keberhasilannya saja, bukan prosesnya. Namun jika dilihat dari perspektif yang berbeda, kita akan lebih menghargai setiap proses yang dilalui, alih-alih fokus pada hasilnya, sehingga kita pun akan termotivasi untuk berusaha dengan lebih optimal lagi.
2. Termotivasi Untuk Menjadi Lebih Baik
Pada beberapa kasus, seseorang akan membandingkan dirinya dengan orang lain dan berakhir merasa cemas secara berlebihan. Ketika anggapan ini dilihat dari kacamata yang berbeda, kita mungkin bisa menjadikannya sebagai pembanding untuk mencapai goal tertentu. Alhasil, kita akan lebih termotivasi untuk melihat suatu perbandingan sebagai hal yang positif, serta lebih memahami kemampuan dan waktu yang dibutuhkan untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
Tips Mengatasi Rasa Insecure
Di bawah ini merupakan beberapa hal yang bisa kita gunakan untuk mengatasi rasa insekyur.
- Kita bisa lebih mengasihi diri sendiri dalam artian menghargai diri pribadi dan usaha yang sudah kita lakukan selama ini. Sebagai catatan, sebelum bisa menghargai orang lain atas usahanya, cobalah untuk mulai menghargai diri kita lebih dulu.
- Lebih bersyukur atas segala hal yang ada dan terjadi di sekitar kita. Dengan demikian, kehidupan yang kita jalani akan terasa lebih ringan dan berkecukupan.
- Terus mengasah skill, utamanya jika Anda merasa kemampuan yang dimiliki atas suatu hal masih kurang atau jika ada ilmu baru dalam perspektif yang berbeda terkait dengan skill itu.
Itulah beberapa hal terkait insecure berikut dampak positif dan tips mengatasinya yang perlu Anda ketahui.
Sumber gambar: Unsplash Free Image