Pantun adalah salah satu bentuk puisi asli dari Indonesia. Kelahirannya tak lepas dari budaya Melayu.
Pantun memiliki beberapa aturan pada pembuatannya. Tidak setiap puisi bisa disebut sebagai pantun.
Suatu puisi dikatakan sebagai pantun apabila telah memenuhi kriteria penyusunan pantun. Kriteria penyusunan dari pantun inilah yang pada akhirnya menjadi ciri-ciri pantun pada suatu karya yang telah terbentuk.
Selain dari memiliki ciri-ciri, pantun juga terbagi kepada beberapa jenis.
Berikut adalah ulasan mengenai pengertian pantun, ciri-ciri pantun, dan jenis pantun. Mari kita simak!
1. Pengertian Pantun
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan pantun sebagai:
“bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi“.
Dalam pengertian di atas, kriteria suatu karya disebut pantun dipaparkan.
Melansir dari laman kbbi.kemdikbud.go.id, pantun juga disebut sebagai peribahasa sindiran.
Pantun adalah salah satu bagian dari tradisi lisan masyarakat Indonesia di masa lampau yang digunakan sebagai sarana pengungkapan gagasan maupun penyampaian emosi.
Di masa lampau, para tetua atau pemuka adat akan mengajarkan pantun kepada generasi muda mereka secara lisan. Hal tersebut dilakukan pada aktivitas sehari-hari maupun kegiatan adat yang formal.
Bahasa yang dipakai untuk penyusunan pantun adalah bahasa halus dan sopan. Hingga saat ini, pantun terus diajarkan dalam masyarakat Indonesia. Bagaimana cara pembuatan pantun, sekarang dapat dipelajari pada pelajaran khusus, yaitu Bahasa Indonesia.
Pantun telah diakui oleh UNESCO pada 17 Desember 2022 sebagai bagian dari warisan dunia, dengan kategori warisan budaya tak benda.
UNESCO mengakui keberadaan pantun sebagai suatu tradisi yang memiliki makna penting bagi masyarakat Melayu yang tak hanya berkedudukan sebagai alat komunikasi sosial, melainkan pula sebagai panduan moral.
2. Ciri-Ciri Pantun
Dibandingkan dengan puisi pada umumnya, pantun memiliki susunan bait yang berbeda dan unik. Berikut adalah ciri-ciri pantun yang dikutip dari kbbi.kemdikbud.go.id:
- Pantun terdiri dari 4 bait dengan setiap baitnya memiliki sampiran dan isi.
- Pantun memiliki rima a-a-a-a atau a-b-a-b.
- Sampiran adalah pembuka pantun yang berfungsi hanya sebagai sandaran saja. Sementara, isi adalah pesan yang ingin disampaikan pembuat.
- Sampiran berada di baris pertama dan kedua, sementara isi berada di baris tiga dan empat.
3. Jenis Pantun
Pantun telah dikategorikan kepada beberapa jenis sesuai dengan isi pesan yang disampaikan. Berikut adalah jenis-jenis pantun:
1. Pantun Teka-Teki
Pantun teka-teki memuat tebakan atau teka-teki yang harus dijawab oleh orang yang dijadikan sasaran pantun. Tujuan dari pantun teka-teki adalah sebagai sarana hiburan dan menguji wawasan.
Ini dia, contoh pantun teka-teki:
Bila tuan muda teruna,
Pakai seluar dengan gayanya.
Kalau tuan bijak laksana,
Biji di luar apa buahnya?
2. Pantun Jenaka
Pantun jenaka difungsikan untuk menghibur pendengarnya maupun pembacanya. Sususan kalimat yang dimuat pada pantun ini adalah hal-hal yang lucu sehingga mengundang tawa para penikmatnya.
Berikut adalah contoh pantun jenaka:
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak.
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak.
3. Pantun Nasehat
Pantun nasehat adalah pantun yang berisikan nasehat untuk para pembaca atau pendengarnya. Fungsi dari pantun nasihat adalah memberi peringatan atau mengajar ajaran yang baik untuk pendengar maupun pembacanya.
Ini dia, contoh pantun nasihat:
Lari-lari ke sekolah membawa buku,
Lantas ditaruh di atas meja.
Rajinlah belajar wahai anakku,
Agar kelak jadi orang yang berguna.
4. Pantun Anak-Anak
Pantun Anak-Anak dimaksudkan keberadaannya untuk menceritakan perihal sukacita maupun duka. Kedudukan pantun ini berfungsi sebagai media pengajaran bagi anak dalam pengekspresikan perasaannya. Selain itu, adalah media hiburan untuk anak-anak.
Oleh karenanya, bahasan yang menyangkut dunia anak-anak adalah isi dari pantun anak-anak.
Berikut adalah contoh pantun anak-anak:
Burung dara terbang di udara,
Burung gelatik hinggap di taman.
Senang hatiku tiada tara,
Bisa bermain bersama teman-teman.
5. Pantun Muda-Mudi
Sesuai namanya, pantun muda-mudi adalah pantun yang berisikan hal-hal yang menyangkut remaja, pemuda, dan pemudi. Tema umum yang biasa dibahas pada jenis pantun ini adalah percintaan. Selain itu, hal-hal yang menyangkut dengan anak muda pun dijadikan isi pantun ini.
Ini dia, contoh pantun muda-mudi:
Lampu menyala terang benderang,
Saat dipadamkan jadi gelap gulita.
Tak sadar melamun hingga petang,
Merindukan dirimu wahai adinda.
Demikian, pembahasan pantun mulai dari pengertian pantun, ciri-ciri pantun, hingga jenis pantun. Anda sekarang bisa langsung mencobanya!
***
Sumber Foto: Pixabay/EvgeniT