Tumbuhan dapat memperbanyak spesiesnya dengan cara berkembang biak, baik melalui prosedur vegetatif (aseksual) maupun generatif (seksual). Terkait dengan cara perkembangbiakan generatif, tumbuhan memiliki gamet atau sel reproduksi organisme yang bakal bekerja demi menghasilkan benih yang berkualitas untuk tanaman baru. Pada prakteknya, demi bisa menghasilkan gamet, ada rangkaian proses yang harus dilalui oleh tumbuhan, yaitu gametogenesis.
Definisi Singkat Gametogenesis
Secara umum, gametogenensis merupakan proses haploid dan diploid yang mengalami pembelahan sel sekaligus direfensiasi guna membentuk gamet haploid dewasa. Bergantung pada siklus hidup biologis organisme, proses gametogenesis bisa terjadi pada pembelahan meiosis gametosit diploid yang kemudian menjadi beragam jenis gamet, atau pada pembelahan mitosis sel gametogen haploid. Sebagai contoh, tanaman mampu menghasilkan gamet lewat proses mitosis di gametofit. Kemudian, gametofit bakal tumbuh dari spora haploid usai meiosis spora berakhir.
Menyinggung hal yang sudah disebutkan di atas, tumbuhan memiliki sel reproduksi yang terdiri atas sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Segala jenis proses pembuahan tentunya akan melibatkan kedua sel tersebut. Diketahui, sel-sel kelamin dihasilkan dari alat-alat kelamin yang terbentuk setelah organisme beranjak dewasa. Nah, pembentukan fase pembentukan sel kelamin inilah yang kemudian disebut sebagai gametogenesis.
Pembentukan Gametogenesis Pada Tanaman
Berikut merupakan tahapan lengkap pembentukan gametogenesis pada tanaman.
1. Mikrosporogenesis
Tumbuhan memiliki alat kelamin jantan berupa benang sari, dimana benang sari sendiri terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tiap-tiap kepala sari akan menghasilkan mikrosporosit yang diploid. Nantinya, mikrosporit ini bakal membelah secara meiosis untuk menghasilkan 2 mikrospora nan haploid.
Masing-masing mikrospora kemudian akan membelah lagi untuk menghasilkan 4 mikrospora yang masih mengelompok menjadi 1. Berlanjut setelah itu, nukleus dari setiap mikrospora akan membelah jadi 2 nukleus haploid dan proses ini dikenal sebagai kariokinesis. Sebagai tambahan catatan, salah satu nukleus yang terbentuk akan berperan sebagai serbuk sari, sementara yang lainnya menjadi nukleus generatif. Lebih lanjut, nuklus generatif akan membelah dan menghasilkan 2 nukleus sperma secara mitosis.
2. Megasporogenesis
Ovum atau sel telur berasal dari megasporosi atau sel induk yang diploid, yang mana sel ini diketahui ada di dalam ovarium. Pada awalnya, megasporosit akan membelah meiosis untuk menghasilkan 2 sel haploid, kemudian setiap sel haploid akan membelah lagi hingga menghasilkan total 4 megaspora haploid yang tersusun secara berderetan.
3 megaspore akan mengelami degenerasi hingga akhirnya mati, sementara 1 sisanya akan tetap hidup dan kembali membelah meiosis guna menghasilkan 2 megaspora haploid. Setiap megaspore akan bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Detailnya, salah satu megaspore akan menuju ke kalaza, sementara yang lainnya ke arah mikropil. Setelah itu, setiap megaspore akan membelah 2 kali berurutan tanpa diikuti adanya pembelahan sitoplasma sel. Pada akhirnya, dalam sel itu akan ada 8 inti haploid.
Sel besar dimana proses pembentukan megaspore berlangsung akan disebut sebagai kandung lembaga muda yang dilindungi kulit, sementara itu salah satu ujungnya yang bercelah disebut sebagai mikropil. Untuk menjadi tambahan catatan, mikropil adalah tempat masuknya serbuk sari ke kandung lembaga. Nantinya, akan ada 1 inti yang mendekat dari mikropil ke arah tengah kandung lembaga untuk bergabung dengan 1 inti yang berasal dari kalaza dan membentuk megagametosis.
3 inti sisanya di kalaza disebut sebagai antipoda, akan mengalami degenerasi dan berakhir mati. Sedangkan 3 inti yang ada di mikropil, bagian tengahnya akan menjadi sel telur, dan 2 pengapitnya bakal disebut sebagai sinergid. Konon, sinergid juga aka mengalami degenerasi dan mati. Usai ovum dan megagametosis berhasil terbentuk, artinya kandung lembaga sudah cukup matang dan siap untuk dibuahi.
Demikianlah sekilas informasi mengenai bagaimana proses tumbuhan bisa beregenerasi melalui prosedur gametogenesis dari cara perkembangbiakan generatif.