Ketenagakerjaan: Apa yang Perlu Diketahui?

Melalui Undang-Undang No 13 tahun 2013 mengenai Ketenagakerjaan, dijelaskan bahwasanya ketenagakerjaan merupakan segala hal yang terkait dengan tenaga kerja di waktu sebelum, selama, hingga setelah masa karya. Dari sini bisa ditarik konklusi bahwa ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan buruh atau tenaga kerja, baik itu sebelum masa kerja, selama masa kerja, atau sesudah masa kerja.

Grooming Sugar Glider

Tips Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

  1. Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja harus dilakukan serentak oleh beberapa pihak seperti pemerintah, swasta, maupun individu. Disini, pemerintah bisa mendirikan pusat pelatihan kerja, menciptakan suasana kondusif bagi para penanam modal, peningkatan mutu pendidikan, mengadakan keluarga berencana, dan melakukan transmigrasi. Pihak swasta bisa bekerja sama dengan sekolah guna menyediakan kesempatan untuk siswa dan siswinya melakukan praktik kerja atau magang. Sementara pihak individu dapat berkontribusi dengan terus membekali diri, meningkatkan skil dan pengetahuan seputar bidang pekerjaan yang diminati, serta menanamkan jiwa wirausaha.
  2. Kecenderungan dunia sekarang ini ialah menerima tenaga kerja yang sudah siap kerja. Oleh karena itu, seorang tenaga kerja sebaiknya memiliki nilai lebih pada tingkat pendidikan atau keterampilan kerja.

Sistem Upah

Sistem upah yang saat ini berlaku di Indonesia ialah upah harian, mingguan, bulanan, dan borongan. Namun perlu dicatat, dalam pelaksanaannya pembagian upah didasarkan pada kondisi penawaran dan permintaan tenaga kerja, upah minimum suatu daerah, serta hubungan antara pemberi kerja dan penerima kerja.

Pengangguran

Istilah pengangguran banyak digunakan untuk menyebut seseorang yang tidak memiliki pekerjaan, sedang mempersiapkan suatu usaha baru, atau sedang mencari pekerjaan di institusi lain. Sedangkan tingkat pengangguran merujuk pada perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah pengangguran dalam periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Diketahui, ada total 4 jenis pengangguran jika dilihat dari faktor penyebabnya, diantaranya adalah sebagai berikut.

RajaBackLink.com
  1. Pengangguran struktural, atau yang juga berarti pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan komposisi atau struktur perekonomian. Contohnya seperti pengangguran karena peralihan perekonomian dari sektor pertanian menuju sektor industri.
  2. Pengangguran siklis atau konjungtur, lebih umum disebut sebagai pengangguran yang berkaitan dengan menurunnya kegiatan perekonomian dari suatu negara.
  3. Pengangguran friksional ialah pengangguran yang disebabkan karena kesulitan temporer dalam menjembatani pemberi kerja dan pelamar kerja. Pengangguran jenis ini biasanya diakibatkan oleh kurangnya informasi dan faktor kelayakan pelamar kerja untuk posisi yang hendak dilamar.
  4. Pengangguran musiman ialah pengangguran yang disebabkan oleh pergantian musim. Terdapat waktu-waktu yang tidak terpakai lantaran kosongnya pekerjaan dari satu musim ke musim yang lainnya.

Jika dilihat dari waktu lamanya bekerja, jenis pengangguran dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

  1. Pengangguran terselubung atau disguised unemployment biasanya terjadi ketika tenaga kerja tidak mampu bekerja secara optimal. Kondisi seperti ini dapat timbul lantaran adanya ketidaksesuaian antara posisi pekerjaan dengan bakat berikut kemampuan yang dimiliki tenaga kerja.
  2. Setengah menganggur atau under employment merujuk pada situasi dimana tenaga kerja bekerja, namun tenaganya tidak termanfaatkan dengan optimal. Adapun standar optimum yang dimaksud meliputi banyaknya jam kerja, produktivitas pekerja, serta penghasilan yang mungkin didapatkan.
  3. Pengangguran terbuka atau open unemployment ialah kondisi dimana seseorang sama sekali tidak bekerja dan sedang berusaha untuk mencari pekerjaan yang tepat.

Salah satu dampak nyata dari fenomena pengangguran ialah menurunnya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional, serta menurunnya penerimaan negara, meningkatkan biaya sosial, hingga menimbulkan beban psikologis.

Adapun langkah yang tepat untuk mengatasi pengangguran siklis adalah dengan meningkatkan daya beli masyarakat atas barang dan jasa, serta memperluas pasar dari produk-produk terkait. Berbeda halnya dengan pengangguran struktural yang bisa diatasi dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan yang mumpuni guna mempersiapkan tenaga kerja pada karir yang baru. Sedangkan pada pengangguran friksional, solusi yang bisa diterapkan adalah mengusahakan informasi yang lengkap terkait permintaan berikut penawaran tenaga kerja yang tersedia. Lebih lanjut, cara mengatasi pengangguran musiman ialah dengan menginformasikan adanya lowongan kerja di bidang usaha lainnya.

 

Sumber gambar: Unsplash Free Image