Konflik antara Mitsuki dan Orochimaru: Mengungkap Keraguan dan Pertentangan dalam Menciptakan Manusia Buatan

Mitsuki, hunter ninja anak Orochimaru, telah menguasai Sage Mode dan mampu mengendalikan ular-ular yang dimiliki oleh Orochimaru. Namun, setelah time skip, Mitsuki merasa keraguan terhadap Kawaki. Sifat Kawaki yang tidak mampu menerangi jalan ninjanya membuat Mitsuki ragu terhadapnya. Mitsuki merasa bahwa untuk mendapatkan terang dalam hidupnya, ia membutuhkan matahari yang mampu memberikan cahaya layaknya bulan.

Grooming Sugar Glider

Dalam pandangan Mitsuki, Kawaki merupakan adiknya yang mampu memancarkan cahaya dari matahari. Mitsuki merasa bahwa Kawaki seperti matahari yang meneranginya, bahkan dalam kehidupan yang kelam sekalipun. Namun, pandangan ini berlawanan dengan tujuan Orochimaru dalam menciptakan manusia buatan.

Orochimaru memiliki tujuan untuk menciptakan manusia buatan yang mampu menemukan jalannya sendiri dalam hidup. Dia ingin menciptakan makhluk yang tidak ditentukan oleh orang lain, termasuk dirinya sendiri. Namun, Mitsuki tidak setuju dengan tujuan ini. Dia merasa bahwa menciptakan manusia buatan bukanlah cara yang baik untuk menemukan jalannya sendiri.

Setelah time skip, kehidupan Mitsuki semakin rumit saat dia semakin dekat dengan Kawaki. Sifat Mitsuki menjadi semakin memburuk seiring dengan kebersamaan mereka. Tidak ada jawaban dari Kawaki ketika Mitsuki menanyakan apakah dia merupakan matahari yang akan meneranginya. Kawaki merasa tidak nyaman dengan pandangan Mitsuki dan tidak memberikan jawaban.

RajaBackLink.com

Kisah ini terjadi setelah time skip dan melibatkan tiga tokoh utama, yaitu Mitsuki, Kawaki, dan Orochimaru. Mitsuki merupakan ninja yang memiliki kekuatan Sage Mode dan mampu mengendalikan ular-ular Orochimaru. Orochimaru memiliki tujuan untuk menciptakan manusia buatan yang mampu menemukan jalannya sendiri dalam hidup.

Konflik antara Mitsuki dan Orochimaru dalam mencapai tujuan mereka menggambarkan pertentangan antara keluarga Orochimaru dan tujuan mereka dalam menciptakan manusia buatan. Keraguan Mitsuki terhadap Kawaki juga menjadi poin penting dalam kisah ini. Mitsuki membutuhkan matahari untuk mendapatkan terang dalam hidupnya dan merasa bahwa Kawaki adalah adiknya yang mampu memancarkan cahaya matahari untuk menerangi kehidupannya yang kelam.