Konohamaru tidak hanya merupakan cucu dari Hiruzen, Hokage ketiga Konoha di anime, tetapi juga menjadi asisten Hokage Kedelapan setelah time skip di Boruto. Ternyata, asisten Hokage memiliki peran penting dan Konohamaru berhasil menjalankannya dengan baik, meskipun sebelumnya ia hanya figuran di Naruto.
Selain darah keturunan elit, ia juga mengenal seluk beluk pemerintahan Konoha. Tak hanya itu, Konohamaru memiliki bakat hebat dalam menguasai jurus dan strategi bertarung. Dari situ, ia berhasil memperlihatkan kemampuannya dan dianugerahi posisi sebagai asisten Hokage, sejalan dengan kenyataan ia mengenal Naruto secara langsung.
Konohamaru, sebagai keturunan dari pemimpin ketiga Konoha, Hiruzen, memiliki kecepatan dalam menjalankan kepemimpinan darurat. Ia juga mampu menguasai elemen-api tingkat tinggi dan kekuatan petir, bahkan bisa membuat Rasengan, jurus turunan dari Naruto. Selain itu, kemampuan taijutsu-nya juga patut diacungi jempol.
Namun, prestasi ini tidak lepas dari kontroversi. Beberapa pandangan menilai bahwa posisi ini merupakan bentuk nepotisme dan tidak adil bagi yang lain. Konohamaru dianggap mendapatkan rekomendasi karena mengenal Naruto. Meski demikian, jika kita merujuk pada kenyataan bahwa Konohamaru memiliki kemampuan bertarung yang hebat dan telah berjasa dalam situasi genting, maka ia layak mendapatkan posisi tersebut.
Ketidakadilan yang muncul akibat rekomendasi ini sebenarnya merefleksikan keadaan yang terjadi secara global, yaitu adanya prestige dan nepotisme dalam sistem pengangkatan. Meskipun terdapat pandangan semacam itu, prestasi dan keturunan Konohamaru tetap menjadikan dia layak untuk menjadi asisten Hokage.
Jadi, intinya Konohamaru, cucu Hokage Ketiga, memiliki peran penting sebagai asisten Hokage Kedelapan di Boruto. Ia dipilih karena keturunan elit, kemampuan bertarung, dan pengenalan dengan Naruto. Dengan menguasai jurus-jurus hebat dan strategi bertarung yang baik, Konohamaru menjadi asisten Hokage yang dapat memastikan situasi genting dapat dikendalikan dengan baik.