Kontroversi Shikamaru menjadi Hokage di Boruto: Two Blue Vortex

Kontroversi Shikamaru Menjadi Hokage di Boruto: Two Blue Vortex

Grooming Sugar Glider

Manga Boruto: Two Blue Vortex menjadi kelanjutan dari manga Boruto dan berlangsung 4 tahun setelah insiden penyegelan Naruto dan Hinata.

Dalam Boruto: Two Blue Vortex, Shikamaru Nara menjadi Hokage ke-8, menggantikan Naruto. Kawaki meminta Eida untuk mengubah sejarah dan realitas, membuat penduduk Konoha percaya bahwa Naruto telah meninggal dan Kawaki yang bertanggung jawab.

Boruto melarikan diri dengan Sasuke Uchiha sebagai mentornya saat masih menjadi buronan.

RajaBackLink.com

Ada pertanyaan mengapa Shikamaru menjadi Hokage daripada Kakashi.

Beberapa orang percaya Shikamaru menjadi Hokage menghilangkan kesempatan bagi Kakashi untuk bersinar sebagai pemimpin.

Shikamaru menjadi antagonist bagi Kawaki, dan dia mengirim orang-orang untuk mencari dan menangkap Boruto.

Seharusnya Kakashi yang mengambil posisi Hokage di Boruto: Two Blue Vortex setelah penyegelan Naruto.

Periode jabatan Kakashi sebagai Hokage sangat singkat, dan para penggemar kecewa dengan minimnya kehadirannya dalam seri Boruto.

Kakashi memberi Sasuke kesempatan kedua dan menyerahkan kepemimpinan kepada Naruto, menjadikan posisinya sebagai Hokage lebih pantas.

Posisi Kakashi mirip dengan Hokage ketiga, Hiruzen Sarutobi, yang kembali menerima jabatan tersebut setelah kematian Minato.

Sarutobi menjadi Hokage lagi untuk mempertahankan stabilitas dan melindungi Konoha pada masa perang.

Keputusan Shikamaru untuk menjadi Hokage sepertinya mengikuti sistem hierarki di Konoha.

Shikamaru terpengaruh oleh Eida dan hal ini menguntungkan rencana Kawaki.

Artikel ini menyarankan bahwa Kakashi seharusnya diberi kesempatan untuk menjadi Hokage lagi di Boruto: Two Blue Vortex.

Periode jabatan Hokage Kakashi yang singkat dianggap terburu-buru dan digunakan untuk menciptakan konflik dengan Boruto.

Mengapa Shikamaru Menjadi Hokage di Boruto: Two Blue Vortex?

Boruto: Two Blue Vortex adalah seri manga yang dinantikan oleh banyak penggemar. Namun, ada kontroversi yang muncul ketika Shikamaru Nara menjadi Hokage ke-8 di seri ini, menggantikan Naruto Uzumaki. Banyak penggemar yang merasa bahwa Shikamaru tidak layak untuk menjadi Hokage, dan seharusnya posisi itu diberikan kepada Kakashi Hatake.

Ada beberapa alasan mengapa kontroversi ini muncul. Pertama, Kakashi telah membuktikan dirinya sebagai seorang ninja yang kuat dan pemimpin yang mampu. Ia telah menjabat sebagai Hokage sebelumnya, meskipun hanya untuk sementara waktu, dan ia melakukan tugasnya dengan baik. Banyak penggemar berharap Kakashi akan menjadi Hokage yang permanen di Boruto: Two Blue Vortex.

Kedua, peran Shikamaru dalam cerita tidak sebesar peran Kakashi. Shikamaru adalah seorang tokoh pendukung yang cerdas dan berpengaruh, tetapi mengambil peran sebagai Hokage tampaknya tidak sesuai dengan karakternya. Sebagai Hokage, Shikamaru menjadi antagonis bagi karakter utama, Boruto Uzumaki, dan mengirim orang-orang untuk mengejar dan menangkapnya. Ini menyebabkan pemisahan antara Shikamaru dan beberapa penggemar yang menganggapnya sebagai karakter yang lebih baik dalam peran pendukung.

Ketiga, banyak penggemar yang merasa bahwa pergantian kepemimpinan dari Naruto ke Shikamaru tidak adil. Kakashi adalah seorang mentor bagi Naruto dan Sasuke, dan dia memberikan kesempatan kedua kepada Sasuke untuk memperbaiki kesalahannya. Pengalaman dan kontribusi Kakashi dalam melindungi dan membangun Konoha seharusnya membuatnya pantas menjadi Hokage.

Namun, meskipun ada kontroversi ini, Shikamaru sebagai Hokage di Boruto: Two Blue Vortex memiliki alasan yang masuk akal. Konoha adalah desa yang berpegang pada sistem hierarki yang ketat, dan Shikamaru adalah anggota penting dari keluarga Nara yang memiliki sejarah panjang di desa tersebut. Pilihan Shikamaru mungkin dipengaruhi oleh keputusan dari atas, terutama oleh Eida, karakter yang mempengaruhi takdir.

Dalam cerita, Eida memiliki kemampuan untuk mengubah sejarah dan realitas. Kawaki meminta bantuannya untuk menjadikan dirinya sebagai penyebab kematian Naruto, dan dengan menggunakan kekuatannya, Eida memanipulasi orang-orang Konoha untuk mempercayai kematian Naruto dan kejahatan Kawaki. Dengan Naruto diyakini telah mati, pihak yang berwenang di Konoha memilih Shikamaru sebagai penggantinya.

Meskipun kontroversi dan kekecewaan para penggemar, keputusan ini membuat narasi di Boruto: Two Blue Vortex semakin menarik dan penuh intrik. Pengaruh Eida terhadap Shikamaru dan pilihan Shikamaru untuk menjadi Hokage memberikan latar belakang yang menarik untuk karakter Kawaki dan mengarahkan cerita ke arah yang menegangkan.

Dalam kesimpulan, kontroversi mengenai Shikamaru yang menjadi Hokage di Boruto: Two Blue Vortex adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam dunia fiksi. Setiap keputusan yang diambil dalam cerita memiliki tujuannya masing-masing, meskipun tidak selalu memuaskan semua orang. Meskipun banyak penggemar yang menyayangkan keputusan ini, peran Shikamaru sebagai Hokage memberikan dinamika baru dalam alur cerita dan memperpanjang ketegangan di dunia Boruto. Sebagai penggemar, kita harus terbuka untuk menerima perubahan dan pengembangan dalam cerita yang kita cintai