Muzan Kibutsuji: Antagonis Kejam yang Mengejar Keabadian

Muzan Kibutsuji menjadi tokoh antagonis utama dalam series terkenal Demon Slayer. Dia merupakan iblis pertama dan memerintah dengan teror selama seribu tahun. Dalam perjalanannya, Muzan mencari Blue Spider Lily, bunga yang dapat memberi keabadian. Dia juga menciptakan lebih banyak iblis dan mengubah manusia menjadi mereka dengan darahnya.

Grooming Sugar Glider

Muzan sebenarnya bukanlah seorang iblis sejak lahir. Pada awalnya, dia memiliki kesehatan yang buruk dan didiagnosis menderita penyakit mematikan. Namun, dia diberi obat eksperimental yang terbuat dari Blue Spider Lily. Ini adalah obat keabadian dengan efek samping yang mengkonsumsinya harus memakan daging manusia.

Muzan memiliki kelemahan terhadap sinar matahari. Dia tidak dapat berjalan di bawah sinar matahari tanpa mengalami luka bakar. Oleh karena itu, dia selalu menghindari paparan sinar matahari dan beroperasi di malam hari.

Organisasi Demon Slayer Corp didirikan untuk melawan iblis seperti Muzan. Mereka adalah kelompok pendekar pedang yang bertugas untuk melindungi manusia dari serangan iblis. Salah satu anggota terkenal dari organisasi ini adalah Yoriichi Tsugikuni, seorang pendekar pedang yang hampir mengalahkan Muzan dalam pertempuran sengit.

RajaBackLink.com

Namun, akhirnya Muzan berhasil dihentikan oleh Tanjiro Kamado dan Korps Pembunuh Iblis. Mereka bekerjasama dan berhasil mengakhiri teror yang disebar oleh Muzan.

Muzan digambarkan sebagai seorang antagonis yang kejam dan berhati dingin. Dia mencari keabadian dan hidup tanpa takut akan kematian. Namun, keinginannya tersebut membawa kepahitan dan kesengsaraan dalam hidupnya.

Dalam seri Demon Slayer, Muzan Kibutsuji memegang peran penting sebagai lawan utama yang harus dilawan oleh para pahlawan Demon Slayer. Keberadaannya menjadi tantangan besar bagi para karakter utama, dan cerita ini menunjukkan perjalanan mereka dalam melawan Muzan dan menegakkan keadilan.

Baca Juga:  Teori Kembalinya Satoru Gojo di Manga Jujutsu Kaisen

Sumber gambar: X / @productiveprty