Poligraf: Penjelasan tentang Alat dan Cara Kerjanya

Poligraf atau mesin deteksi kebohongan adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak dengan mengukur respon fisiologis tubuh seseorang saat menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu. Mesin ini biasanya digunakan dalam proses pemeriksaan kepolisian, pemeriksaan karyawan, dan dalam proses pemeriksaan kejahatan.

Grooming Sugar Glider

Poligraf mengukur beberapa respon fisiologis seperti detak jantung, tekanan darah, tingkat kelelahan, dan lain-lain dengan menggunakan sensor yang terpasang pada tubuh seseorang. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada seseorang yang menjalani tes poligraf biasanya terkait dengan kejadian yang terjadi atau peristiwa yang berhubungan dengan kejahatan yang dilakukan.

Meskipun poligraf sering digunakan, ada beberapa kritik terhadap keakuratan tes ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mesin ini tidak selalu mampu mendeteksi kebohongan dengan tepat, terutama jika seseorang yang menjalani tes poligraf memiliki kemampuan untuk mengontrol respon fisiologisnya dengan baik. Selain itu, ada juga beberapa orang yang memiliki respon fisiologis yang tidak normal, sehingga tes poligraf juga mungkin tidak akurat untuk mereka. Oleh karena itu, tes poligraf tidak boleh dianggap sebagai alat pemeriksaan yang 100% akurat dan tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya bukti dalam proses hukum.

Cara Kerja Poligraf

Cara kerja poligraf pada dasarnya adalah dengan memantau reaksi fisik tubuh seseorang yang dianggap dapat menunjukkan kebohongan. Reaksi fisik yang biasa diamati melalui poligraf antara lain adalah:

RajaBackLink.com
  1. Detak jantung: poligraf akan memantau detak jantung seseorang dengan menggunakan sensor yang terpasang pada jari atau leher. Biasanya, detak jantung akan meningkat saat seseorang sedang berbohong.
  2. Tekanan darah: poligraf akan memantau tekanan darah seseorang dengan menggunakan sensor yang terpasang pada jari atau leher. Biasanya, tekanan darah akan meningkat saat seseorang sedang berbohong.
  3. Pernapasan: poligraf akan memantau pernapasan seseorang dengan menggunakan sensor yang terpasang pada dada atau perut. Biasanya, pernapasan akan menjadi lebih cepat dan dalam saat seseorang sedang berbohong.
  4. Aktivitas otot: poligraf akan memantau aktivitas otot seseorang dengan menggunakan sensor yang terpasang pada tangan atau kaki. Biasanya, aktivitas otot akan meningkat saat seseorang sedang berbohong.
Baca Juga:  Jasa Travel Jakarta Jogja Door To Door, Lebih Hemat dan Efektif

Setelah sensor-sensor tersebut terpasang pada tubuh seseorang, poligraf akan meminta seseorang tersebut untuk menjawab beberapa pertanyaan. Saat seseorang tersebut menjawab pertanyaan, poligraf akan mencatat reaksi fisik tubuh yang terjadi dan kemudian menganalisanya untuk menentukan apakah seseorang tersebut sedang berbohong atau tidak.

Meskipun poligraf sering dianggap sebagai alat yang efektif untuk mendeteksi kebohongan, ada beberapa keraguan tentang keakuratan alat ini. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa poligraf tidak selalu dapat dengan akurat mendeteksi kebohongan, dan ada kemungkinan terjadinya false positive (hasil positif palsu) atau false negative (hasil negatif palsu). Oleh karena itu, poligraf tidak selalu dianggap sebagai alat yang dapat diandalkan secara mutlak dalam menentukan kebenaran seseorang.

Sumber Gambar: Image by standret on Freepik