Vrindavan, sebuah kota suci di India Utara, dipercaya sebagai tempat kelahiran Dewa Krisna dalam agama Hindu. Namun, di balik keindahan dan keagungan tempat ini, terdapat juga fenomena kehidupan yang menarik untuk dicermati, yaitu keberadaan masyarakat janda yang mencari perlindungan dan mencoba mencari nafkah di Vrindavan.
Seiring dengan berjalannya waktu, hutan lebat yang dulu meliputi kota ini semakin menipis karena urbanisasi dan pembangunan. Hal ini berdampak pada lingkungan dan juga kehidupan masyarakat di Vrindavan. Terdapat ribuan janda yang tinggal di sini, membuat kota ini dikenal sebagai ‘Kota Janda’.
Para janda datang ke Vrindavan dengan berbagai alasan. Beberapa di antaranya datang untuk menghabiskan sisa umur mereka setelah kehilangan suami, sedangkan yang lain mencari perlindungan dari rumah yang tidak kondusif. Sayangnya, ada juga beberapa janda yang dibuang oleh keluarganya sendiri.
Hidup di Vrindavan tidaklah mudah bagi para janda. Mereka tinggal di rumah-rumah tamu yang suram dan sempit, bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki tempat tinggal tetap. Meskipun usia mereka lanjut, banyak janda yang melakukan tugas rumah tangga sendiri sebagai usaha untuk bertahan hidup.
Namun, dalam tiga tahun terakhir, badan amal di India mulai peduli dan memberikan perawatan kepada para janda di Vrindavan. Salah satu contohnya adalah Makam Agung India yang berusaha memperbaiki kehidupan para janda di Vrindavan. Hal ini diharapkan dapat memberikan dukungan dan kesejahteraan bagi mereka yang telah menjalani hidup yang sulit.
Fenomena keberadaan masyarakat janda di Vrindavan juga mencerminkan masalah yang lebih besar di India. Negara ini memiliki sekitar 40 juta janda, yang merupakan sekitar 10% dari populasi wanita di negara tersebut. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian dan solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini.
Dengan keindahan tempat kelahiran Dewa Krisna serta keberadaan masyarakat janda yang mencari perlindungan dan mencoba mencari nafkah, Vrindavan India tetap menjadi tujuan yang menarik untuk dikunjungi. Namun, kita juga perlu mengakui tantangan dan perjuangan yang dihadapi oleh masyarakat janda di sana, serta pentingnya dukungan dan perhatian dari seluruh masyarakat untuk meningkatkan kualitas mereka.