Boruto, anak dari Naruto Uzumaki, merasa bersalah kepada teman dekatnya, Sarada Uchiha, setelah mengalaminya time skip. Ia berupaya agar tidak berinteraksi langsung kepada temannya itu.
Mengapa Boruto merasa bersalah terhadap Sarada? Ini berhubungan dengan kondisi ayah mereka, Sasuke Uchiha. Sasuke terperangkap di pohon Tsumeaka setelah mencoba menolong Boruto saat pertempuran sengit. Akibatnya, Boruto merasa tanggung jawab atas keadaan ayahnya dan tidak dapat jujur kepada Sarada tentang kondisinya.
Sekarang ia tidak mengetahui benar sasuke terperangkap. Ia memiliki harapan supaya bisa berjumpa sasuke. . Pohon Tsumeaka menyerap chakra Sasuke, membuat pembebasan menjadi tugas yang sulit.
Namun, ada harapan untuk membebaskan Sasuke. Hiruzen, seorang ninja terkenal dari desa Konoha, memiliki jutsu yang mungkin dapat mengatasi pohon Tsumeaka dan melepaskan Sasuke. Jutsu ini perlu dipelajari dan dikuasai dengan baik sebelum mencoba pembebasan tersebut.
Dalam perjalanan ini, Boruto harus mengatasi perasaan bersalahnya dan menghindari kontak mata dengan Sarada. Mekipun ia mengetahuinya namun kurang bisa menyampaikannya dengan penuh sebab masih menghargainya. Walaupun keadaan sesungguhnya belum diktehui pasti tapi dilihat pada kekuatannya ia dapat mengetahinya. Walapun berikutnya ia hendak mengenal apa sesungguhnya misteri tersebut serta ingin berupaya dalam menyelamatkan ayahnya.
Cerita ketiganya sungguh termasuk cerita cukup kompleks sehingga membuat kita banyak berspekulasi. Perlawanan yang terjadi dalam menyelamatkan ayah sarada ini merupakan perlawanan terhebat. Akankah mereka berhasil menggunakan jutsu Hiruzen dan menyelamatkan Sasuke? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Dalam menghadapi cobaan ini, Boruto harus belajar menghadapi rasa bersalahnya dan berani mengungkapkan kebenaran kepada orang yang dicintainya. Sarada, dengan ketajaman pengamatannya, dapat menjadi sekutu yang berharga dalam pencarian mereka. Bersama-sama, mereka dapat mengatasi rintangan dan membebaskan Sasuke dari pohon Tsumeaka.