Hiori Yo, seorang pemain sepak bola yang berbakat, merasa ragu untuk melanjutkan karirnya setelah tembakannya diblokir oleh Sendo Shuto. Namun, Isagi Yoichi, seorang pemain sepak bola yang juga berada di tim yang sama dengan Hiori, menguatkan dan mendorongnya untuk tetap bermain. Dia ingin mereka berdua menjalani perjalanan terakhir bersama sebagai tim.
Hiori merasa tertekan karena selalu mengikuti instruksi orang lain. Ia sadar bahwa ia harus mengambil inisiatif sendiri dan memutuskan untuk menembak bola ke arah gawang. Keputusannya ini mengejutkan semua orang, termasuk Isagi.
Ternyata, keputusan Hiori membawa hasil yang mengejutkan. Isagi menemukan rumus pemenang baru yang berpotensi memenangkan pertandingan. Hiori merasa puas dengan keputusannya untuk berhenti bermain sepak bola dan segera memberitahukan keputusannya kepada orangtuanya.
Namun, Isagi masih percaya pada Hiori. Dia meminta Hiori untuk membuat serangan lain. Hiori merasa terkejut dengan kepercayaan yang diberikan Isagi padanya. Dia merenungkan harapan orangtuanya dan Isagi terhadap dirinya.
Hiori membandingkan fokus orangtuanya pada kebugaran fisiknya dengan fokus Isagi pada mencetak gol terakhir. Perbedaan ini membuat Hiori berpikir ulang tentang keputusannya untuk berhenti bermain sepak bola.
Isagi menggunakan bakatnya untuk mencetak gol-gol luar biasa, yang menarik perhatian semua orang. Namun, bab ini juga memperlihatkan serangan Shoei Barou yang digagalkan oleh Raichi dan Yukimiya. Tembakan Barou diblokir oleh Kunigami Rensuke dan kemudian ditangkap oleh Gagamaru Gin.
Gagamaru memberikan bola kepada Hiori untuk serangan terakhirnya bersama Isagi. Hiori menentukan untuk menciptakan kesempatan serangan terakhirnya dengan sepenuh hati.
Namun, setelah kembali bermain sepak bola, keputusan Hiori untuk berhenti bermain menjadi tak pasti. Banyak faktor yang akan mempengaruhi keputusannya, termasuk hasil dari serangan selanjutnya bersama Isagi.
Dalam chapter 236 Blue Lock ini, kita melihat konflik batin Hiori Yo saat ia berada di persimpangan jalan. Dengan dorongan dari Isagi, Hiori harus mengambil keputusan yang akan membentuk masa depannya. Apakah dia akan melanjutkan karir sepak bola atau mengikuti jalur lain yang ia pilih sendiri? Jawabannya bergantung pada serangan terakhir bersama Isagi.