Sarada Tidak Puas dengan Shikamaru sebagai Hokage Pengganti Naruto – Perubahan Pola Pikir dan Konsekuensi Serangan Code dan Boruto

Sarada Tidak Puas dengan Shikamaru Sebagai Hokage Pengganti Naruto – Perubahan Pola Pikir dan Konsekuensi Serangan Code dan Boruto

Grooming Sugar Glider

Pergantian kepemimpinan di desa Konoha telah menimbulkan konflik di antara para ninja. Shikamaru, teman dekat Naruto, telah menggantikan posisi Hokage yang ditinggalkan oleh Naruto. Namun, keputusan ini tidak disambut dengan hangat oleh semua orang, terutama Sarada Uchiha.

Sebagai putri Sasuke Uchiha, Sarada menghormati Naruto sebagai role modelnya. Baginya, Naruto adalah seorang pemimpin yang kuat dan penuh inspirasi. Oleh karena itu, ketika Shikamaru mengambil alih posisi Hokage, Sarada merasa tidak puas.

Sarada tidak dapat menerima bahwa Boruto, teman dekatnya, dituduh sebagai dalang di balik meninggalnya Naruto oleh Shikamaru. Baginya, Boruto adalah sahabatnya yang tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Sarada berniat mengubah pola pikir orang-orang tentang Boruto dan membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

RajaBackLink.com

Namun, masalah Sarada tidak hanya berkaitan dengan pergantian kepemimpinan. Ada juga ancaman dari Code, seorang ninja yang memiliki jutsu Eida dengan pengaruh yang sangat kuat. Code menyerbu desa Konoha dan menciptakan kekacauan di dalamnya.

Untuk menghadapi Code, Shikamaru memberikan perintah penangkapan terhadap Code dan Boruto. Keputusan ini membuat Sarada semakin frustrasi, karena dia percaya bahwa Boruto tidak bersalah dan tidak pantas ditangkap.

Sarada ingin meniru perjalanan ayahnya, Sasuke, yang dibawa pulang oleh Naruto. Dia ingin menjadi ninja yang kuat dan berjuang untuk melindungi desa. Namun, dia merasa bahwa dengan Shikamaru sebagai Hokage, desa tidak memiliki popularitas dan kepemimpinan yang kuat seperti yang dimiliki oleh Naruto.

Hal ini membuat Sarada semakin tidak puas dengan keputusan penggantian Hokage. Bagi Sarada, Shikamaru tidak dapat menggantikan peran Naruto sebagai seorang pemimpin yang dicintai dan dihormati oleh semua orang.

Ketidakpuasan Sarada terhadap Shikamaru memuncak ketika dia memutuskan untuk meninggalkan Hokage dan desa Konoha. Keputusannya ini membuat Shikamaru marah, dan dia mulai menyadari bahwa keputusannya sebagai Hokage telah menggores hati beberapa orang.

Meskipun meninggalkan desa, Sarada tidak diremehkan begitu saja. Perhatian dari Shikamaru dan Konohamaru saat dia pergi menunjukkan bahwa mereka masih peduli padanya. Mereka menyadari bahwa Sarada adalah seorang ninja yang berbakat dan memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin yang hebat.

Meskipun Sarada memiliki ketidakpuasan terhadap Shikamaru sebagai Hokage, dia tetap menghormati Naruto sebagai role modelnya. Baginya, Naruto adalah simbol kekuatan dan keberanian yang tidak dapat digantikan oleh siapapun, termasuk Shikamaru.

Perubahan kepemimpinan di desa Konoha telah memicu konflik dan ketidakpuasan di antara para ninja. Sarada Uchiha, putri Sasuke Uchiha, tidak puas dengan Shikamaru sebagai Hokage pengganti Naruto. Ia merasa bahwa Naruto adalah seorang pemimpin yang kuat dan inspiratif, yang tidak dapat digantikan oleh Shikamaru. Selain itu, Sarada juga ingin mengubah pola pikir orang-orang tentang teman dekatnya, Boruto, yang dituduh sebagai dalang dalam meninggalnya Naruto. Perubahan tersebut juga berdampak pada serangan Code dan Boruto, dan Sarada merasa bahwa penangkapan terhadap Boruto tidak adil. Meskipun demikian, Sarada tetap menghormati Naruto sebagai role modelnya, dan meninggalkan Hokage demi mengejar visinya sebagai seorang ninja yang kuat.