Berita menggemparkan datang dari Bali, pasalnya seorang balita perempuan di Buleleng telah meninggal dunia karena gigitan anjing yang terinfeksi rabies. Insiden ini menjadi pengingat kita akan bahaya rabies dan pentingnya mengetahui tahapan-tahapan pertolongan pertama yang harus dilaksanakan bila tergigit anjing yang terinfeksi penyakit mematikan ini.
Rabies ialah penyakit virus yang dapat menular pada manusia dengan gigitan anjing yang terinfeksi. Rabies mengakibatkan infeksi serius pada sistem saraf dan jika tidak segera ditangani, dapat berujung pada kematian. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi.
Langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan saat digigit anjing meliputi:
1. Membersihkan Luka
Secepatnya bersihkan luka dengan air dan sabun agar dapat menghilangkan bakteri dan dan yang mungkin masuk. Jangan sesekali menyikat dan menggosok luka supaya tidak menyebabkan infeksi atau iritasi lebih lanjut.
2. Menghentikan Pendarahan
Jika luka belum berdarah, gunakan kain bersih untuk mengeluarkan darah dengan lembut. Namun, jika luka sudah berdarah, segera hentikan aliran darah dengan menekan luka memakai tisu atau kain bersih. Tekan luka selama beberapa menit sampai pendarahan berhenti.
3. Mengoleskan Salep Antibiotik
Setelah luka dibersihkan dengan baik dan berhenti berdarah, oleskan salep antibiotik seperti salep neomisin atau salep merah untuk mencegah infeksi. Pastikan luka ditutup dengan perban yang bersih untuk melindungi dari kontaminasi.
4. Memantau Tanda Infeksi
Pantau luka secara berkala untuk melihat tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, rasa panas, atau keluar nanah. Jika terdapat tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
5. Periksakan ke Rumah Sakit atau Puskesmas
Pergi ke rumah sakit atau puskesmas setempat setelah digigit anjing adalah langkah yang tepat untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai. Dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap luka dan memberikan vaksinasi rabies yang diperlukan untuk mencegah berkembangnya infeksi.
Hydrophobia ialah tahap akhir dari infeksi rabies yang diawali dengan kegagalan fungsi sistem saraf dan menyebabkan takut terhadap cahaya dan air. Proses ini dapat mengakibatkan dehidrasi yang mempunyai potensi mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan perawatan medis secepat mungkin setelah digigit anjing yang terinfeksi rabies.
Infeksi akibat gigitan anjing dapat memperlihatkan tanda-tanda infeksi misalnya pembengkakan, kemerahan, demam, dan rasa sakit. Jika terjadi hal ini setelah digigit anjing, jangan mengabaikannya. Segera periksakan diri ke fasilitas medis terdekat untuk memperoleh penanganan yang tepat dan vaksinasi rabies yang diperlukan.
Dalam kondisi darurat seperti gigitan anjing yang diduga terinfeksi rabies, tidak ada waktu untuk ragu atau menunda tindakan. Secepatnya lakukan pertolongan pertama dan periksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai. Menghindari gigitan anjing terinfeksi rabies adalah tindakan pencegahan terbaik, namun jika terlanjur tergigit, pertolongan pertama yang tepat dan tindakan medis yang cepat dapat menyelamatkan nyawa. Jaga keamanan dan kesehatan kamu serta hindari kontak langsung dengan hewan yang memiliki potensi terinfeksi rabies.