Menikmati Keindahan Gunung Burangrang dan Legenda Asal-usulnya

Gunung Burangrang adalah sebuah gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dengan ketinggian mencapai 2.064 meter di atas permukaan laut (Mdpl), Gunung Burangrang dapat terlihat dengan jelas dari berbagai penjuru. Lokasinya yang berdekatan dengan Gunung Tangkubanparahu membuatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki dan pecinta alam. Sebagian wilayah Gunung Burangrang juga merupakan kawasan cagar alam, yang perlu dijaga kelestariannya.

Grooming Sugar Glider

Gunung Burangrang telah dikenal sejak zaman dahulu, bahkan sejak abad ke-16 Masehi. Nama gunung ini bahkan terdokumentasi dalam naskah Bujangga Manik. Namun, ada beberapa versi mengenai asal-usul nama Gunung Burangrang. Menurut salah satu legenda, gunung ini dinamai Burangrang karena memiliki puncak yang sempit dan berliku-liku seperti ekor biawak (burangrang dalam bahasa Sunda).

Bagi para pendaki, terdapat beberapa jalur pendakian yang dapat dipilih untuk menaklukkan Gunung Burangrang. Namun, untuk menjaga kelestarian alam, beberapa jalur tidak melintasi kawasan cagar alam yang ada di gunung ini. Salah satu jalur paling umum dilalui oleh pendaki adalah jalur Legokhaji. Di basecamp pendakian Legokhaji, kendaraan dapat diparkir dengan biaya sebesar 10 ribu rupiah per motor. 

Selama perjalanan, pendaki akan melewati empat pos yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat. View gunung dari arah selatan terlihat hiruk pikuk kota Cimahi dan Bandung. Keindahan alam yang bisa disaksikan dari puncak Gunung Burangrang merupakan salah satu daya tarik utama bagi para pendaki.

RajaBackLink.com

Dengan segala keindahan dan sejarah legenda asal-usulnya, Gunung Burangrang menjadi sebuah destinasi yang menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat setempat, pendaki, dan bahkan ahli sejarah. Nikmati pendakian Gunung Burangrang dan saksikan keindahan alam yang memukau dari puncaknya.

Sumber gambar : Canva