Stunting merupakan tantangan serius dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Pasalnya, kondisi ini dapat memengaruhi kualitas generasi muda di masa mendatang. Oleh karena itu, pencegahannya menjadi agenda penting yang memerlukan kolaborasi semua elemen. Salah satu organisasi yang mengambil peran aktif dalam upaya itu adalah pafikotajakartatimur.org.
Sebagai bagian dari PAFI Pusat, organisasinya menaungi sejumlah tenaga teknis kefarmasian yang bekerja di berbagai fasilitas kesehatan wilayah Jakarta Timur. Tentunya dengan beragam tugas pokok, terutama memerangi melonjaknya angka stunting di wilayah tersebut.
Pafikotajakartatimur.org Bersinergi Cegah Stunting untuk Kualitas Kesehatan Masyarakat Lebih Baik
Jakarta Timur sebagai wilayah dengan jumlah penduduk yang tinggi di DKI Jakarta terus menghadapi tantangan besar dalam menekan angka stunting. Berdasarkan data resmi hingga Februari 2025, tercatat terdapat 812 kasus stunting di Jaktim.
Dari jumlah tersebut, 268 anak mengalami stunting sangat pendek. Sementara 544 lainnya terindikasi stunting pendek. Angka tersebut menunjukkan prevalensi sebesar 19%. Total yang masih berada di atas standar nasional yang ditetapkan pemerintah pusat yaitu maksimal 14%.
Stunting sendiri merupakan kondisi yang tidak terjadi secara tiba-tiba. Melainkan akibat akumulasi kekurangan gizi sejak masa kehamilan hingga dua tahun kehidupan anak (periode 1000 hari pertama).
Penyebab tingginya angka stunting di Jakarta Timur berkaitan dengan banyak faktor. Mulai dari kurangnya informasi nutrisi pada ibu hamil dan menyusui, sanitasi yang belum optimal di beberapa permukiman padat, serta keterbatasan akses terhadap makanan bergizi.
Guna menghadapi tantangan ini, PAFI Kota Jakarta Timur lewat situs pafikotajakartatimur.org turut membantu pencegahan serta pengendalian stunting. Adapun sejumlah langkah nyatanya meliputi.
1. Edukasi Gizi dan Kesehatan Reproduksi
PAFI Jaktim aktif menggelar penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi sejak masa kehamilan. Materi edukasi meliputi banyak informasi. Termasuk pemilihan makanan bergizi seimbang, pentingnya zat besi dan asam folat, hingga peran imunisasi serta suplemen dalam mendukung tumbuh kembang anak. Penyuluhan ini biasanya dilakukan di posyandu, puskesmas dan dalam kegiatan bakti sosial di berbagai RW/kelurahan.
2. Pendampingan Ibu Hamil dan Balita
Tenaga farmasi anggota PAFI membantu memastikan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi suplemen yang pemerintah bagikan. Misalnya saja tablet tambah darah, kalsium dan multivitamin. Selain itu, tim juga melakukan bimbingan terkait pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat pada usia 6 bulan ke atas. Tujuannya tentu saja untuk mencegah kekurangan nutrisi pada anak.
3. Bekerja Sama dengan Pemerintah Daerah
Melalui situs pafikotajakartatimur.org, PAFI Kota Jakarta Timur bersinergi dengan dinas, tenaga gizi, bidan, dan kader posyandu dalam menjalankan program intervensi stunting. Kolaborasi tersebut diharapkan menciptakan sistem kerja yang komprehensif dari hulu ke hilir. Mulai dari pengumpulan data, edukasi, hingga tindak lanjut pemantauan pertumbuhan anak.
4. Peningkatan Kualitas Tenaga Farmasi
Organisasi ini juga fokus pada peningkatan kapasitas tenaga farmasi agar mampu terlibat aktif dalam penanganan kasus stunting di masyarakat. Melalui pelatihan dan seminar, anggota PAFI Jaktim dibekali dengan wawasan kesehatan masyarakat. Termasuk aspek nutrisi anak dan gizi keluarga.
Dengan semangat kolaborasi dan pengabdian, PAFI Jaktim terus berupaya mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting. Tentunya demi terwujud masa depan Jakarta Timur yang lebih cerah. Untuk mengetahui lebih banyak tentang program-program kesehatan, edukasi dan kegiatan sosial PAFI, masyarakat dapat mengunjungi situs resmi di pafikotajakartatimur.org.