Anda mungkin pernah mendengar tentang sifilis, juga dikenal dengan nama lain raja singa. Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh bakteri, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.
Gejala sifilis biasanya dimulai dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area genital, mulut, atau anus. Itu sebabnya, banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Luka atau ulkus tersebut sering kali tidak terlihat dan tidak menyebabkan rasa sakit, membuat penderita semakin tidak menyadari kondisinya.
Apalagi sifilis bisa ditularkan kepada orang lain pada tahap awal, meskipun gejalanya tidak terlihat. Hal ini tentu saja menjadi masalah serius, karena sifilis dapat menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, dan organ lain jika tidak diobati dengan cepat dan tepat.
Ada juga risiko lain yang perlu diperhatikan. Yaitu, jika seorang ibu hamil terinfeksi sifilis, infeksi tersebut berisiko mengganggu perkembangan janin atau bahkan menyebabkan kematian bayi.
Pengobatan untuk sifilis ini sangat penting agar tidak memicu komplikasi lebih parah. Oleh karena itu, diagnosis dan pengobatan sejak dini sangat penting.
Bagaimana sifilis bisa terjadi? Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum yang menyebar melalui hubungan seksual atau kontak langsung dengan luka terbuka. Gejala sifilis sendiri dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap primer, sekunder, laten, dan tersier.
Pengobatan sifilis lebih efektif jika dilakukan pada tahap awal. Selama pengobatan berlangsung, penderita disarankan untuk menjaga kesetiaan dalam hubungan seksual dan menggunakan kondom.
Pencegahan sifilis tentu juga sangat penting. Menggunakan kondom, melakukan pemeriksaan atau skrining rutin untuk sifilis, dan menjaga kebersihan diri adalah beberapa cara yang bisa dilakukan.
Semakin sadar kita tentang sifilis dan bahayanya, semakin banyak orang yang bisa kita cegah dari penyebaran infeksi ini. Jadi, pahami dan kenali gejala-gejalanya, dan jika Anda merasa berisiko, segera lakukan pemeriksaan.