Di Pulau Sumbawa ada gunung api terbesar di dunia, yakniGunung Tambora. Sejarah mencatat Gunung ini mengeluarkan material terdasyatnya di tahun 1815 tepatnya 10 April. Dalam skala VEI letusan Tambora mencapai 7 VEI, nilai paling tinggi.
Letusan Tambora ini menggambarkan dunia sebab letusannya terdengar dan meluas ke seluruh dunia. Gunung merapikan aku ke atmosfer dan material vulkanik. Di seluruh dunia pun terjadi gangguan iklim dan penurunan suhu. Efek dari letusan juga dirasakan oleh daerah-daerah yang jauh dari gunung tidak hanya di lokasi Gunung.
Pada akhirnya terciptalah kaldera di puncak gunung letusan Tambora dinamakan juga menjadi danau Segara Anak. Dengan kedalaman 800 M dan diameter 6 km solder ini tercipta. Terciptanya Kalera memperlihatkan kuatnya letusan Gunung Tambora dan memberi wawasan baru tentang dampak letusan gunung dan piroklastik.
Korban jiwa banyak berjatuhan di letusan gunung pada tahun 1815 ini. Tambora juga menyebabkan bencana alam lainnya seperti perubahan iklim dan mengakibatkan kelaparan serta korban jiwa itu bertambah. Hal ini dikarenakan perubahan cuaca dikarenakan tanpa adanya musim panas di sepanjang tahun yang menyebabkan masyarakat kelaparan. Sinar matahari yang terhalang oleh partikel vulkanik dan asap yang menyebar ke permukaan bumi.
Bersejarah ini yang menjadi daya tarik para peneliti vulkanologi mengenai pengetahuan gunung meletus di Indonesia. Peneliti vulkanologi ini banyak berbondong-bondong untuk mengamati dan mempelajari aktivitas gunung berapi di kawasan tersebut. Selain itu juga para pendaki juga sangat menyukai Gunung Tambora karena sangat indah.
Kesimpulan dari ulasan artikel ini yaitu pada tahun 1815 terjadi dan letusan yang sangat dahsyat yang mempengaruhi tak hanya lokal namun juga mancanegara yaitu letusan Gunung Tambora. Tambora ini mempengaruhi perubahan beberapa wilayah di Indonesia dan juga menyebar ke negara-negara lain. Sejarah yang maha dahsyat ini menjadi suatu hal yang menarik untuk dipelajari oleh para peneliti vulkanologi