Manusia sejak lahir dikodratkan sebagai makhluk sosial. Itu artinya, setiap manusia akan membutuhkan orang lain dalam menjalani hidup. Tak heran, jika berbagai kelompok sosial bermunculan sebagai jawaban dari kebutuhan ini.
Dalam sebuah buku yang berjudul “Pengelolaan Lingkungan Sosial“, dijelaskan bahwa manusia pada hakikatnya akan selalu membutuhkan orang lain untuk bekerja sama. Hal ini merupakan bentuk upaya dirinya untuk mengembangkan dan mempertahankan hidup.
Dari adanya upaya tersebutlah yang memicu lahirnya konsep kelompok sosial. Hingga saat ini, telah banyak berkembang dan bermunculan berbagai konsep dan teori mengenai lahirnya kelompok sosial.
Lantas, apa saja faktor pembentuk kelompok sosial? Adakah ciri-ciri kelompok sosial? Lalu, bagaimana dengan jenis kelompok sosial?
Berikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor pembentuk, ciri-ciri, dan jenis kelompok sosial.
Faktor-Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Soejono Soekanto ditemukan hasil bahwa suatu kelompok sosial bisa tercipta dalam sekumpulan masyarakat, apabila terdapat beberapa faktor ini.
Dari adanya beberapa faktor tersebutlah maka suatu kelompok sosial bisa muncul dalam masyarakat. Faktor-faktor inilah yang memicu pembentukan suatu kelompok sosial dalam masyarakat.
Berikut adalah faktor-faktor pembentuk kelompok sosial:
- Faktor Darah
- Faktor Geografis
- Faktor Kepentingan
- Faktor Daerah Asal
Adanya salah satu faktor di atas akan memicu lahirnya suatu kelompok sosial. Jika ada salah satu faktor di atas dalam sekumpulan manusia, maka hal tersebut bisa memicu lahirnya suatu kelompok sosial.
Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Secara umum, adanya berbagai macam kelompok sosial selalu memunculkan ciri-ciri yang sama. Berikut adalah ciri-ciri kelompok sosial:
- Terdapat kesadaran pada diri masing-masing individunya bahwa ia adalah bagian dari kelompok sosial itu.
Adanya hal ini bisa meminimalisir kemunculan sifat ingin menang sendiri pada masing-masing individu dalam kelompok itu. - Terdapat hubungan timbal balik antar-anggotanya.
- Terdapat interaksi yang aktif antar-anggota kelompoknya, begitupula pola perilaku.
- Terdapat suatu faktor tertentu yang dimiliki oleh masing-masing individunya yang membuat hubungan mereka dalam kelompok lebih erat.
Contoh faktor tersebut antara lain memiliki nasib yang sama, cita-cita yang sama, tujuan yang sama, ataupun memiliki karakteristik yang sama. - Terdapat pembagian tugas untuk setiap anggota kelompoknya.
Adanya pembagian tugas ini akan memunculkan struktur kelompok.
Struktur tersebutlah yang membuat setiap individu dalam kelompok itu memiliki peran, fungsi, dan kedudukan yang jelas. Oleh karenanya, setiap individu dalam kelompok tersebut mempunyai tanggung jawab. - Terdapat rasa sepenanggungan antar-anggotanya.
Apabila salah satu anggota kelompok mengalami suatu kejadian, maka hal itu memengaruhi anggota lainnya.
Hal ini hanya terjadi apabila anggota kelompok menilai bahwa hal tersebut adalah perihal kelompoknya. - Terdapat interaksi antar-individunya pada jangka waktu tertentu. Jangka waktu tersebut bisa berlangsung panjang ataupun pendek.
Jenis-Jenis Kelompok Sosial
Di bawah ini adalah jenis-jenis kelompok sosial yang ada pada kehidupan sehari-hari:
- Kelompok Primer
Contohnya adalah keluarga - Kelompok Sekunder
Contohnya adalah kepanitiaan Peringatan 17 Agustus - Kelompok Formal
Contohnya adalah Lembaga Negara - Kelompok Keanggotaan
Contohnya adalah OSIS - Publik
Contohnya adalah sederetan antrian orang yang akan menaiki bus Transjakarta - Kelompok Referensi
Contohnya adalah kelompok pemeluk agama - Patembayan
Contohnya adalah koperasi karyawan, organisasi perburuhan, dan lain-lain - Paguyuban
Contohnya adalah perkumpulan orang bernama Asep, perkumpulan alumni, dan lain-lain - Kelompok Informal
Contohnya adalah kelompok belajar
Sekian, penjelasan mengenai kelompok sosial dari mulai faktor pembentuknya, ciri-cirinya, dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat!
***
Sumber Foto: Pixabay/geralt