Kehilangan habitat alami, perburuan ilegal, dan konflik dengan manusia telah menyebabkan penurunan drastis populasi harimau ini.
Beberapa penyebab menghilangnya satwa yang dilingungi ini diantaranya adalah sebagai berikut.
Kehilangan Habitat: Deforestasi yang cepat karena pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur telah menghancurkan habitat alami harimau Sumatera.
Perburuan Ilegal: Perburuan harimau untuk perdagangan ilegal dan penggunaan di pasar gelap masih menjadi ancaman serius terhadap populasi mereka.
Konflik dengan Manusia: Pertemuan antara harimau dan manusia seringkali berujung pada konflik, yang dapat berakibat pada kematian harimau atau manusia serta meningkatkan ketegangan antara kedua pihak.
Langkah-Langkah Konservasi yang Penting
Perlindungan Habitat: Upaya konservasi harus difokuskan pada perlindungan habitat alami harimau Sumatera. Memberi pengawasan terhadap beberap lokasi ini serta meminimalisasi lokasi yang tergerus oleh aktivitas manusia penting dalam mengontrol populasinya.
Penegakan hukum yang kuat dan penalti yang tegas bagi para pemburu ilegal adalah hal yang sangat penting.
Rehabilitasi dan Pelepasliaran: Program rehabilitasi untuk harimau yang terluka atau yang terperangkap dapat membantu meningkatkan populasi. Pelepasliaran kembali harimau yang telah direhabilitasi ke habitat alaminya juga penting untuk memperkuat populasi yang ada.
Kerja Sama Internasional: Kerja sama antar negara, organisasi konservasi, dan pakar hewan sangat penting untuk melindungi harimau Sumatera. Upaya bersama dalam penelitian, perlindungan habitat, dan penegakan hukum dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Harapan di Tengah Tantangan
Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, masih ada harapan untuk menyelamatkan harimau Sumatera dari kepunahan. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, organisasi konservasi, masyarakat lokal, dan dukungan dari masyarakat global, upaya perlindungan dan pemulihan populasi harimau Sumatera dapat berhasil.