Orang yang pernah menyaksikan atau mengalami kejadian yang traumatik dialami seseorang bisa jadi memperoleh gejala PTSD. Kejadian yang buruk yang dialami tersebut membekas dan sulit hilang. Di mana kejadian tersebut menyebabkan penderita trauma mendalam. Tapi tidak seluruhnya kejadian tadi mengakibatkan trauma yang berujung kepada penyakit tersebut. Sebab setiap orang mempunyai sistem pendukung dan mekanisme koping yang beda-beda. Keadaan ini juga menyebabkan kesehatan mental orang yang di sekelilingnya.
Hal-hal yang dapat menyebabkan PTSD ini semakin parah yaitu mimpi buruk kecemasan dan kilas balik traumatik. Resiko-resiko yang dapat meningkatkan gejala PTSD yang menjadi faktor pengalaman traumatis yaitu, predisposisi genetik, dukungan sosial yang kurang, dan riwayat kesehatan mental. Parah atau tidak parahnya trauma yang dialami oleh penderita akan berpengaruh banyak.
Penderita PTSD tidak akan sembuh dengan total namun dapat diobati dengan pengobatan yang berkelanjutan. Salah satunya dengan terapi yang dapat membantu mengurangi trauma dari ingatan penderita secara perlahan, meskipun tidak sepenuhnya. Terapi ini juga harus mendapat dukungan dan perawatan dari orang-orang sekitar.
Keadaan kesehatan mental yang terkait trauma atau penderita PTSD di ini harus memperoleh sumber daya atau dukungan yang besar. Karena penyakit ini adalah suatu keadaan yang terdapat di dalam jiwa seseorang dan berefek jangka panjang bagi kesehatan mentalnya. Jadi, gangguan psikologis ini harus membutuhkan penanganan dan perawatan berlanjut.
Penanganan tersebut yaitu bisa terapi secara individual keluarga dan kelompok dapat membantu mengatasi dan memahami gejala dan juga menguatkan kualitas hidup penderita. Tentu hal ini juga harus didukung oleh tenaga profesional dan ahli tenaga medis dari bidang kesehatan mental untuk memperoleh terapi tersebut. Menjadi suatu hal yang penting dalam manajemen berkelanjutan dan perawatan yang tepat dalam mengelola gejala PTSD.
Hal-hal yang didapat dilakukan seperti teknik mengatasi stres latihan relaksasi pengaturan perawatan diri adalah dukungan praktis Di samping itu juga penderita pasti ingin merasa diperhatikan dipahami dan didengar dalam dukungan sosial orang disekitarnya, di mana hal itu diperoleh dengan membangun jaringan sosial yang kuat.
Dalam rangka mencapai manajemen berkelanjutan individu dengan PT sdh perlu memperhatikan kesehatan secara keseluruhan. Tahapan penting dalam mengelola mental dan fisik penderita yaitu dilakukan dengan cara mengurangi obat-obatan dan alkohol tidur cukup dan makan makanan sehat dan berolahraga dengan teratur. Selain itu juga dalam mengurangi gejala ini dapat mengembangkan rutinitas harian yang terstruktur.
Dalam mengembangkan atau membantu penderita PTSD ini tidak dapat dilakukan seorang diri namun bersama-sama membantunya mendorong kualitas hidup yang lebih baik. Tentu hal ini harus didukung oleh kerabat, keluarga dan juga orang sekitar yang dapat berkontribusi besar untuk kehidupan penderita.Dengan begitu trauma pun akan perlahan berkurang dengan dukungan dan pengelolaan yang tepat.