Siapa yang tida tahu dengan serangga cantik yang dapat terbang ini. Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang termasuk dalam golongan ordo Lepidoptera atau 'serangga bersayap sisik' yang aktif terbang disiang hari (diurnal). Selain dengan keindahan sayapnya yang berwarna, kupu-kupu juga memiliki peran penting kelangsungan ekosistem kita. Kupu-kupu dapat menjadi indikator bahwa suatu lingkungan yang di hinggapinya adalah lingkungan yang sehat. Hal itu dikarenakan sifat kupu-kupu yang sangat peka terhadap perubahan iklim serta ancaman yang dapat merusak lingkungan ekosistemnya. Peran kupu-kupu sebagai agen pollinator dalam proses penyerbukan bunga juga sangat penting bagi ekosistem lingkungan. Kupu-kupu membantu proses pembuahan tumbuhan berbunga pada saat sedang hinggap untuk menghisap nektar dari bunga tersebut, serbuk sari yang menempel di kaki kupu-kupu itu nantinya terbawa terbang dan jatuh di kepala putik bunga yang lainnya.
Di Indonesia sendiri diperkirakan terdapat 2.500 lebih jenis kupu-kupu yang berbeda. Keunikan dari serangga satu ini bukan hanya dari pola sayapnya saja yang berbeda-beda tiap jenisnya, tapi juga fungsinya yang dari dulu hingga saat ini masih diteliti oleh banyak biologist di dunia. Pola pada sayap tersebut dapat berfungsi sebagai kamuflase, mimikri, hingga pemberi sinyal. Selain karena keindahan dan keunikannya, kupu-kupu juga sering kali dijadikan sebagai filosofi kehidupan karena proses metamorfosis yang terjadi pada daur hidup kupu-kupu tidaklah mudah. Banyak yang menjadikan kupu-kupu sebagai lambang dari perjuangan hidup dan bagi sebagian orang kupu-kupu juga dipercaya sebagai simbol spiritual.
Daur Hidup Kupu-kupu
Kupu-kupu termasuk salah satu serangga yang melakukan metamorfosis sempurna atau holometabola sebagai daur hidupnya. Metamorfosis adalah suatu perubahan bentuk selama perkembangan postembrionik. Sederhananya, metamorfosis ialah proses biologis pada hewan dimana proses tersebut melibatkan perubahan fisik juga trustur oran pada saat kelahirannya. Untuk mencapai metamorfosis sempurna, ada beberapa fase yang harus di lewati mulai dari telur hingga menjadi kupu-kupu yang sempurna. berikut adalah urutan metamorfosis yang terjadi pada daur hidup kupu-kupu :
-
Telur
Kupu-kupu betina dewasa biasanya akan memproduksi telur dengan jumlah yang bervariasi lalu menaruh telur mereka pada daun, tangkai atau batang tanaman. Tanaman itu lah yang nantinya akan menjadi makanan untuk ulat atau larva yang telah menetas dan juga untuk menghindari para pemangsa. butuh waktu berminggu-minggu bahkan hingga berbulan-bulan hingga telur tersebut menetas dan menjadi ulat atau larva. Hal itu juga yang mempengaruhi kelestarian kupu-kupu. Disamping dari masa stadiumnya yang relatif lama, faktor lainnya adalah ancaman alami seperti parasit atau pemangsa yang menyebabkan telur-telur yang dihasilkan oleh induk kupu-kupu tidak dapat berkembang ke tahap selanjutnya.
-
Larva (Ulat)
Jika telur-telur tersebut berhasil menetas dengan sempurna, selanjutnya akan masuk ke fase larva atau ulat. Pada fase ini ulat sangat aktif mencari makanan untuk menunjang kehidupannya juga mempersiapkan energi untuk ke fase berikutnya, tetapi ulat hanya akan memakan tumbuhan yang berasal dari inangnya atau tempat dimana induk kupu-kupu menaruh telur-telurnya. Setidaknya ulat mampu memakan tumbuhan hingga tubuhnya membesar 100 kali lipat dari ukuran awalnya hanya dalam beberapa minggu saja. Fase ini biasanya di tandai oleh pergantian kulit. Ada beberapa jenis ulat yang memiliki bulu atau duri di tubuhnya dengfan corak yang berbeda-beda. Fase ini akan berlangsung kurang lebih selama 1-1,5 bulan.
-
Pupa (Kepompong)
Tahap ketiga pada proses metamorfosis adalah terjadinya pupa (kepompong). Fase ini juga disebut sebagai fase istirahat bagi si ulat. Pada saat larva atau ulat akan berubah menjadi kepompong, biasanya ulat akan mencari tempat tersembunyi seperti di bawah daun atau cabang tumbuhan dan akan membutuhkan waktu beberapa hari sampai menjadi kepompong yang utuh. Ulat akan membungkus dirinya dengan sebuah tempurung yang terbuat dari kelenjar sutra yang ia miliki. Pada saat proses ini lah yang sangat menentukan perubahan besar yang akan terjadi pada ulat. Umumnya, pupa berwarna hijau atau kecokelatan sesuai dengan posisi pupa berada. Hal tersebut jua berguna sebagai kamuflase dari serangan predator hewa parasit yang akan menyerangnya. Fase pupa atau kepompong biasanya akan memakan waktu 1 sampai 2 minggu.
-
Imago (Kupu-kupu)
Setelah proses panjang di dalam pupa, fase terakhir adalah imago atau terbentuknya kupu-kupu. Kupu-kupu akan keluar dari balik pupa dengan cara melembutkan cangkang pupa menggunakan hormon yang ia miliki. Banyak faktor yang mempengaruhi proses imago keluar dari pupa, seperti kelembapan, cahaya matahari dan suhu udara. Itu juga yang menyebabkan umumnya kupu-kupu muncul pada saat siang hari atau tak lama setelah matahari terbit. Hal tersebut bertujuan untuk membantu mengeringkan sayap kupu-kupu agar dapat bergerak dengan maksimal, karena pada awal keluarnya kupu-kupu dari pupa, sayap kupu-kupu cenderung lebih lunak dan tidak mampu untuk digerakan. Kupu-kupu akan membutuh waktu beberapa menit untuk memompa darah ke sayapnya dan melakukan penyesuaian pada lingkungan sekitar. Pada saat dewasa, kupu-kupu akan membentangkan sayapnya dan mulai mencari makan berupa nektar bunga hingga menemukan pasangan dan berkembangbiak melanjutkan keturunannya.
Itulah bagaimana daur hidup seekor kupu-kupu. Sederhananya, metamorfosis sempurna yang terjadi pada daur hidup kupu-kupu bermula dari telur, larva, pupa, hingga imago. Kupu-kupu ikut andil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem alam dan sudah tugas kita juga untuk menjaga ekosistem dari kupu-kupu.